Senin, 19 Februari 2018


HUJAN

Gemericik airmu merdu
Lirih, tapi menyentuh kalbu
Bersama romansa malam syahdu
Semanis kenangan itu
Walau kini telah menjadi masa lalu

Angin malammu yang selalu bebisik
Membuat diriku menjadi terusik

Akan memori klasik
Yang selalu terlihat baik
Namun ternyata unik

Dingin malammu menusuk kalbu
Menggigilkan ragaku
Mengacaukan pikiranku
Membuat mataku sayup sayu
Mengingatkanku akan kenangan masa itu

Kenangan itu, masih bisa ku ingat kembali
Berawal manis, semanis gulali
Berakhir pahit, sepahit brotowali

Gemuruh guntur datang mengejutkanku
Menyadarkanku dalam lamunan panjangku
Kenangan itu, hanya akan tersimpan di memori masa lalu
Kenangan itu, hanya masa laluku
Kenangan itu, pasti akan berlalu
Seiring dengan berjalannya waktu
Bersama tiupan angin dan debu-debu

Pekalongan, 19 Februari 2015

By: Lyy_Loly